Tugas
Kelompok
Anggota :
- Dindin K
- Egi M F
- Haryanto
WEP
- Samuel
P
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan penduduk yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Pertumbuhan penduduk terdiri atas
dua macam, yaitu sebagai berikut:
1.
Pertumbuhan penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh
kelahiran dan kematian.
2.
Pertumbuhan penduduk total, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh
kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi.
Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk
yang diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran dengan kematian dalam satu
tahun disebut pertumbuhan penduduk alami. Pertumbuhannya dinyatakan dalam
perseribu dan perhitungannya dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
P
= L - M
Keterangan :
P = Pertumbuhan Penduduk
L = Lahir
M = Mati
Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh
diketahui di kecamatan ciputat yang berada di kecamatan kuningan, jawa barat mempunyai jumlah penduduk pada tahun 2015 sebanyak 102.518 jiwa
menghasilkan angka kematian pada tahun 2015 sebanyak 460 jiwa dan angka
kelahiran bayi sebanyak 1266 jiwa. Berikut adalah contoh perhitungan
pertunbuha penduduk alami
P = L - M
P = 1266 - 460
P = 1266
Jadi petumbuhan penduduk alami sebanyak 806 jiwa
Pertumbuhan Penduduk Non Alami Pertumbuhan penduduk
non alami diperoleh dari selisih imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi
(migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan
penduduk karena migrasi. Perhitungan pertumbuhan penduduk non alami dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
P = I - E
Keterangan
P = Pertumbuhan Penduduk
I = Imigrasi
E = Emigrasi
Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh
diketahui di kecamatan kuningan yang berada di jawa barat mempunyai angka imigrasi sebanyak 345 jiwa dan data emigrasi yaitu
sebayak 300 jiwa. Berikut contoh perhitungan pertumbuhan penduduk non alami
P = I – E
P = 345 – 300
P = 45
Jadi pertumbuhan penduduk non alami sebanyak 45
Pertumbuhan
Penduduk Total Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari
selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih pertumbuhan
non alami. Perhitungan pertumbuhan penduduk total dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
P = (L – M ) + (I – E)
Keterangan :
P = Pertumbuhan Penduduk
L = Lahir
M = Mati
I = Imigrasi
E = Emigrasi
M = Mati
Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh
diketahui di kecamatan kuningan yang berada di jawa barat jiwa menghasilkan angka kematian pada tahun 2015 sebanyak 4 jiwa dan
angka kelahiran bayi sebanyak 9.606 jiwa dan mempunyai angka imigrasi sebanyak
245 jiwa dan data emigrasi yaitu sebayak 240 jiwa. Berikut contoh perhitungan
pertumbuhan penduduk total
P = (L – M ) + (I – E)
P = ( 1266 – 460 ) + ( 345 – 300)
P = 851
Jadi pertumbuhan penduduk total sebanyak 851 jiwa
Faktor-faktor Penyebab
Terjadinya Pertumbuhan Penduduk
I. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya
angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro
mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor
ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor
ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
Angka Kematian Kasar ( Crude Death
Rate/CDR )v
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap
1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Angka Kematian Khusus Menurut Umur
Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)v
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui
kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya
pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada
kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality
Rate = IMR)v
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap
seribu bayi yang lahir.
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat
kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka
tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu
melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
– Rendah, jika IMR antara 15-35.
– Sedang, jika IMR antara 36-75.
– Tinggi, jika IMR antara 76-125.
II. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro
natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan
malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum
ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun
dan bagi laki-laki minimal
berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak
diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara
lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan
sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB
banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti
pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang
merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak
karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti
itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau
penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil
misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya
nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai
anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga
mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang
baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah
akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih
tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak
anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah
bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini
disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang
meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa
kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal
hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak
makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua
wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan,
yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk
mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok
wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan
jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk
wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur
tertentu antara 15-49 tahun.
III. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat
lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan
perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga
migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya
inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia.
Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat.
Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam
terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam
lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak
kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan
mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman
modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan,
penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada
usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Dampak Positif dan Negatif
dari Penduduk Imgrasi dan Emigrasi
Dampak positif imigrasi adalah
sebagai berikut.
1. Migrasi mendorong terjadinya proses alih teknologi
dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia.
2. Kedatangan orang-orang asing ke Indonesia
mempercepat proses pembangunan, dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang
besar.
3. Imigrasi dari negara-negara asing, terutama dari
negara maju yang bertujuan untuk bekerja di Indonesia. Biasanya, tenaga ahli
yang mempunyai keterampilan (skill) yang baik. Hal ini dapat membantu
kekurangan tenaga ahli di Indonesia.
4. Dapat menambah rasa persahabatan dan kebersamaan
antarbangsa. Adanya orang-orang asing yang tinggal di Indonesia akan memudahkan
kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu
rasa kebersamaan dengan mereka.
Dampak positif emigrasi adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatkan persediaan devisa negara berupa mata
uang asing yang diperoleh dari orang Indonesia yang kerja di luar negeri (TKI).
2. Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap
tenaga-tenaga ahli dari luar negeri. Dengan banyaknya orang Indonesia yang belajar
di luar negeri menjadikan investasi sumber daya manusia yang bermutu di
kemudian hari.
3. Dapat menjadi duta bangsa untuk memperkenalkan
Indonesia di negara lain.
Dampak negatif imigrasi adalah
sebagai berikut.
1. Orang-orang yang melakukan imigrasi adakalanya di
antara mereka terdapat orang-orang yang bertujuan tidak baik, seperti pengedar
narkoba, bertujuan politik, memata-matai, dan sebagainya.
2. Imigran asing yang datang untuk bekerja
kadang-kadang dapat menimbulkan kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing
dan tenaga kerja dalam negeri.
3. Berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan
budaya bangsa. Apabila filter dari masyarakat rendah, dapat merusak budaya
kita.
Dampak negatif emigrasi adalah
sebagai berikut.
1. Tenaga-tenaga terampil dalam negeri lebih memilih
tinggal di luar negeri, apabila kehidupan di luar negeri lebih baik.
2. Jika emigran-emigran dari Indonesia ke luar negeri
merupakan tenaga-tenaga ahli/terampil, akan mengurangi tenaga ahli yang ada di
dalam negeri.
3. Oknum emigran-emigran dari Indonesia yang melakukan
tindakan-tindakan yang dilarang di negara lain, dapat memperburuk citra
Indonesia di luar negeri.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
yang dapat diperoleh bahwa pertumbuhan alami di kecamatan kuningan rendah yaitu sebanyak 1266, pertumbuhan non alami atau migrasi sebanyak 45 jiwa, dan
pertumbuhan total sebayak 851 jiwa.
Meminimalisir angka pertumbuhan penduduk pemerintah
telah mengadakan program keluarga berencena sebaiknya masyarakat khusunya
wanita mengikuti program yang telah dibuat pemerintah tersebut.
Belum ada tanggapan untuk " PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PENDUDUK "
Posting Komentar